Monday, December 11, 2006

YES ! PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO KE-5 AKAN DIGELAR LAGI SABTU, 24 FEBRUARI 2007 !



Anda orang Indonesia atau keluarga Indonesia di San Francisco Bay Area dan California Utara ???
Apa kabar semuanya ???
Anda ngidam makanan, minuman, camilan, jajanan nikmat lezat Indonesia ???
Anda kangen bersua dengan sesama orang Indonesia ???
Anda merindukan hiburan ala Indonesia (dari kita, oleh kita dan untuk kita) di Amerika ???

Menjawab rasa rindu anda semua, Indonesian Bay Area Society (Masyarakat Indonesia San Francisco Bay Area) dengan senang hati mengundang anda semua untuk hadir dan menikmati acara "Pasar Senggol ke-5" pada :

Hari/ Tanggal : Sabtu/ 24 Februari 2007
Tempat : Gallery - San Francisco County Fair Building
9th Avenue @ Lincoln Way
San Francisco, CA
Jam : 11.00-17.00 hrs

Catat tanggal mainnya ! Sampai Jumpa & Salam Senggol !!!

Untuk para vendor makanan dan jasa, bisa menghubungi Vonny Oei via e-mail di vonny@thinkapril.com. Vonny Oei hanya bisa dikontak telepon setelah liburan akhir tahun. Apabila anda berminat kontak telepon, anda bisa menghubungi Lily Liem di cellullar 650-438-4322.

MUJUR ! JUALAN SOTO DI PASAR SENGGOL & DAPET IPOD NANO LAGI !





Hanya satu kata yang bisa menggambarkan betapa senangnya Ibu Purwanti asal Ngayogyakarta Hadiningrat ini dalam Pasar Senggol San Francisco 4 ! Mujur ! Bersama suami tercinta, si ibu sumringah berjaga di booth makanan selama acara. Makanan favorit olahan ibu kita ini adalah Soto Ayam yang katanya "nggayeng" & "ueeenak tenan" ! Senyum Ibu Purwanti semakin cerah seketika mendengar nomor disebut sebagai pemenang Ipod Nano ! Yupe ! Selamat Ibu. Sampai Jumpa di Pasar Senggol berikutnya. Kabarnya, si oom sudah berhasil membuat tempe Indonesia di San Francisco ya ... !

SEPUTAR ANAK-2 @ PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO



CHEF ARTHUR, SPESIALIS KUE APE, AREM2, OTAK2 & NASI TUMPENG




ADA APE ?
Resep Membuat Kue Pepe di Bagian Kewanitaan ? Saya kira ini salah besar, karena pakar pembuat di San Francisco ternyata bukan wanita. Dia adalah si Atet, panggilan akrab untuk Arthur Wijaya yang benar-benar piawai dalam membuat Kue Pepe. Jajanan pasar yang sebagian mengenalnya sebagai kue lapis sagu ini memang sungguh terbukti enak di tangan Atet. Bertahun-tahun di San Francisco Bay Area, pokoknya bicara Kue Pepe, cuma ada satu nama : Atet ! Itu saja. Anda bisa buktikan langsung di Arthur Catering di Pasar Senggol San Francisco !

ITU TUH ADA AREM2 & OTAK2 !
Kalau boleh, pendeknya Arem-Arem ini boleh dianggap sebagai "Indonesian Sushi" atau "Stuffed Rice Rolls". He..he.. Bedanya dengan lemper, mungkin berbumbu santan dan dibungkus daun sebelum ditanak ! Dan otak-otak, tentunya adalah jajanan sehari-hari Indonesia, khususnya di Ibukota. Ini adalah semacam "fish cake" berbungkus daun. Biasanya dipanggang di atas tungku sebelum dihidangkan dan dicocol dengan saus kacang. Menyusul kue ape, arem-arem dan otak-otak Chef Arthur paten, top notch, nomor satu !!! Gak yakin, coba aja deh.

NASI TUMPENG KUNING
Mantap dan pas dengan selera orang kita ! Begitulah, kata banyak orang Indo di Bay Area. Bahkan, bule-bule pun ngantri di booth makanan si Arthur ini. Seperti anda lihat, Atet begitu teliti dengan persiapan makanan untuk Pasar Senggol. Lihat saja seragam dan topi Chef-nya. Juga, daftar harga makanan yang terpampang jelas. Dan semuanya disiapkan rapi jali dan bersih dalam chaffing dish yang masih hangat. Kabarnya, sang maestro tumpeng ini menyiapkan "hajatan" Pasar Senggol ini sebulan di muka plus 3 malam begadang.

Bravo Maestro !

INDONESIAN BAY AREA SOCIETY & PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO


Masyarakat Indonesia Bay Area" & "Pasar Senggol San Francisco"

Apa pula ini ? Barangkali anda bertanya-tanya apakah gerangan "Masyarakat Indonesia Bay Area" itu dan siapakah orang-orang di belakangnya ? "Masyarakat Indonesia Bay Area" dibentuk oleh orang-orang biasa lantaran prihatin dengan terkotak-kotaknya imigran Indonesia di wilayah San Francisco dan sekitarnya. Indonesian Bay Area Society, seperti sebagian kami senang menyebutnya, mendambakan berbagai lapisan masyarakat Indonesia di San Francisco Bay Area bisa memiliki forum tetap tanpa embel-embel warna kulit, aliran politik, agama, politik, suku dan golongan tertentu. Diharapkan, melalui jumpa
sesama perantauan seasal ini segala hal yang positif untuk komunitas Indonesia di sekitar sini akan tercipta. Syukur-syukur, kalau forum semacam ini membawa dampak untuk Indonesia. Apabila anda memiliki visi serupa, anda otomatis bagian dari kami !

Tugas mengumpulkan orang dari beraneka ragam latar belakang ini memang tidak gampang. Kami mendapati bahwa makanan khas daerah agaknya merupakan magnet yang luar biasa untuk menarik orang Indonesia dari berbagai kalangan. Dan ini memang terbukti benar. Uji coba kami membuktikan bahwa "Pasar Senggol" yang pertama mencetak sukses besar. Lebih dari 1000 orang Indonesia dari San Francisco Bay Area, bahkan Fresno & Sacramento tumpah ruah memenuhi gedung St Stephen 7 Maret yang lalu. Sekitar 20-an meja menggelar makanan dan minuman etnis tanah air mulai dari otak-otak, empek-empek sampai gudeg Yogya dan tidak kurang dari 9 stand adalah perusahaan jasa milik orang Indonesia di Bay Area mulai dari asuransi, realtor, mortgage, gaun pengantin sampai kerajinan tangan.

Kemudian, apa itu "Pasar Senggol San Francisco" ? Dari namanya, anda langsung berasosiasi dengan pasar senggol tradisional yang umumnya ada di Indonesia. Itulah yang diharapkan timbul di benak anda. Yakni, pemandangan pasar di mana ada orang yang berjualan berbagai barang dan banyak pembeli yang antusias berjubel memenuhi pasar. Saking sesaknya, tanpa disadari mereka harus rela bersenggol-senggolan dengan sesama pengunjung pasar. Bedanya, "Pasar Senggol San Francisco adalah di luar Indonesia. Dan yang ditawarkan adalah makanan Indonesia yang relatif adalah barang langka di Amerika plus jasa-jasa yang terkait dengan Indonesia atau milik orang Indonesia di sini. Dan yang pasti, anda dijamin tidak lari terbirit-birit gara-gara ada ayam lepas dari kurungan penjualnya.

Pasar Senggol San Francisco kedua menempati ruang yang lebih besar (8000 kaki persegi), dua kali lipat dari gedung sebelumnya. Peserta bazaar inipun berganda dua, 50-an. Variasi peserta Pasar Senggol juga jauh lebih beraneka ragam, dari yang jualan Bandeng Presto Semarang, Tahu Campur Lamongan, Rendang Padang sampai jasa penyedia internet, kartu telepon, cargo dan Indonesian News Channel yang baru. Trus, ada acara entertaintment "Indonesian Idol" dan karaoke Indonesia untuk pengunjung. Dan yang lebih asyik adalah tempatnya yang super strategis, Golden Gate Park, San Francisco, tepat di paru-paru kota. Apabila membawa anak-anak sekalipun, anda tidak perlu kuatir. Karena Pasar Senggol kali ini menawarkan acara untuk putra-putri anda serta arena bermain untuk mereka. Dan yang pasti, kalau anda mau, jangan lupa tikar, sun block, topi plus sandal jepit. Eh, siapa tahu anda mau nyantai tiduran di Strybing Park pas di belakang
arena bazaar.

Pasar Senggol 2 dan seterusnya selalu menempati lokasi yang sama di San Francisco County Fair Building, Golden Gate Park, San Francisco.

O.K., sampai jumpa lagi di Pasar Senggol SF berikutnya dan jangan lupa menyenggol ! He..he.. :)

Foto : Sebagian volunteer Indonesian Bay Area Society melepas lelah seusai Pasar Senggol San Francisco

ADA MASAKAN PADANG ASLI DI SAN FRANCISCO !




Ada Masakan Padang asli di San Francisco

Kita semua beruntung tinggal di San Francisco Bay Area yang kaya dengan berbagai bahan untuk membuat makanan khas Indonesia. Setidaknya, urusan kecap manis, bawang goreng, terasi, kemiri, kluwek, daun pisang dan bahkan Sambal Manis cap Jempol Kaki sekalipun bukanlah barang langka yang makan berminggu-minggu untuk mendapatkannya. Dengan mudah kita mendapatkannya di Asian Food Market. Tahu dan tempe pun bukan urusan yang sulit-sulit amat. Dan kita semua juga benar-benar diberkati dengan banyaknya talenta masak yang dimiliki oleh banyak insan asal Indonesia di kota penuh karakter ini. Berikut cerita tentang Masakan Padang di San Francisco !

Sempat seorang Ibu pemilik rumah makan Padang beken di Jakarta berseloroh, "Tahu nggak, waktu Neil Armstrong mendarat di bulan, eh dia ketemu Restoran Padang". Si Ibu ini mencoba menggambarkan betapa banyaknya restoran Padang di belantara Ibukota. Tinggal di San Francisco Bay Area beberapa tahun, saya sempat terheran-heran kenapa pula tidak ada Restoran ranah Minang di sini. Usaha saya menemukan restoran Padang di San Francisco boleh dibilang tidak menemui hasil. Tetapi tahukah anda kalau ada Ibu asli Minang yang masakan Padang-nya benar-benar otentik dan pas, tinggal di San Francisco ? Tidak salah lagi, Ibu ini adalah Ibu Yetty Firdaus , salah satu Pasar Senggol San Francisco May 2004 yang asli Payakumbuh, Sumatera Barat. Lulusan Universitas Muhammadiyah Jakarta ini rupanya cakap mengolah berbagai rempah-rempah Nusantara, sehingga tidak sedikit orang-orang Indo di Bay Area yang rela bolak-balik pesan makanan Padang "to go" dari rumahnya. Menurut bocoran, masakan Padang favorit olahan Ibu Yetty adalah Dendeng Balado dan Rendang . Ada yang bilang, Dendeng Balado Bu Yetty yang lezat sudah banyak membuat menantu lupa mertua. He..he.. Tambo Ciek ... (sering diucapkan oleh pekerja Restoran Padang yg artinya kira-kira : tambah lagi)

Foto : Masakan Padang mulai dari daun singkong, sambal hijau, dendeng dan telor balado dan rendang yang "ludes" waktu Pasar Senggol 4 ! Ibu Yetty Firdaus dengan Artis Ibukota, Ira Maya Sopha di Pasar Senggol San Francisco.