Thursday, December 7, 2006

2500 ORANG "MENYERBU" PASAR SENGGOL SAN FRAN KE-2 !




2500 ORANG "MENYERBU" PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO KE-2 !

Membludak ! Kata inilah yang saya rasa paling tepat melukiskan non-stopnya pengunjung yang antusias mengalir membanjiri "menyerbu" Pasar Senggol 2 San Francisco 8 Mei 2004, di County Fair Building, kawasan Golden Gate Park, San Francisco. Coba anda bayangkan, dalam waktu 4 jam, tercatat total lebih dari 2500 orang Indonesia dan publik pecinta Indonesia bersyenggol-syenggolan memadati arena Pasar Senggol ke-2 Sabtu yang lalu. Fantastis ! Menakjubkan ! Saking
besarnya animo visitor yang datang ke hajatan ini, acara Pasar Senggol "terpaksa" tutupnya molor 1 jam. Demi kepuasan semua khalayak, apa boleh baut ? :)

Pengunjung Pasar Senggol kali inipun lebih beraneka rupa. Mulai dari bayi yang digendong ibunya dan anak yang didorong stroller, sampai engkong2 yang didorong kursi roda pakai bantuan oksigen ! Dari ibu2 dan gadis2 berjilbab, sampai bule2 yang kawin campur dengan orang Indo. Mulai dari encim2 sipit kuning langsat yang masih pelo ngomong Bahasa, sampai yang berkulit sawo matang dengan logat daerah yang, katanya, medok. Dari yang botak bin gundul sampai yang berkulit
gelap berambut keriting dan pirang. Jangan pula anda heran, apabila tiba-tiba anda berpapasan dengan orang yang keliatannya saja bule, tapi tiba-tiba ngoceh dalam dengan prokem Jakarta semacam lo gue ! Pendeknya, segala jenis manusia Indonesia terwakili di Pasar Senggol ini. Komplit dah.

Makanan Pasar Senggol ke-2 pun amat bervariasi. Sebut saja yang relatif sederhana bangsa gado-gado, risoles, lemper, otak-otak. Hingga menu lengkap semacam nasi kuning dan nasi uduk Jakarta. Banyak makanan halal yang disajikan, seperti Dendeng Balado & Rendang Padang. Sampai yang khas daerah seperti Gudeg Jogya, Tahu Campur Lamongan, Tinorangsak Manado, sampai Kerak Telor Betawi, bahkan buntil lil lil lil (pepes ala Jawa Tengah). Juga, tak kehilangan pula makanan khas Tionghoa Indonesia seperti Ngo Hiong dan Lontong Cap Go Mek.

Jasa yang disuguhkan di Pasar Senggol tidak melulu bisnis jasa milik orang Indonesia seperti car dealer, asuransi, realtor, jasa hukum, tapi juga tambah semarak dengan munculnya beberapa vendor yang menjual barang2 kerajinan Indonesia lengkap dengan batik, wayang golek dan ukiran Jepara.

Suasana Indo yang sudah kental tadi ditambah ektra lagi dengan aroma "Gudang Garam" di arena makan Pasar Senggol. Belum lagi aroma sedap sambal terasi dan petis Suroboyo yang sesekali tercium oleh berhembusnya angin musim semi. Kecap, saus wajib hidangan Indopun, dapat ditemui di banyak meja vendor makanan. Di mana-mana orang
hilir mudik nyerocos bahasa Indonesia dan tidak sedikit yang berkemeja dan bersarung batik. Di ujung-ujung Pasar Senggol,
sebagian orang dengan lahap mengunyah-ngunyah krupuk udang, emping dan rempeyek kacang. Hmm. :)

Tanpa banyak basa-basi, Pasar Senggol Dua dengan 60 vendor makanan dan jasa ini dibuka dengan pelepasan balon oleh Wakil Ketua ICAA merangkap Chief Editor Majalah Indonesia Media, Dr. Irawan dan Presiden ICANet, beserta pengguntingan pita oleh Konjen RI San Francisco, Ibu Raziaty Tanzil. Di Pasar Senggol kali ini, masyarakat Indonesia di Bay Area mendapat kehormatan dengan datangnya California State Assembly, Mr. Leland Y. Yee, Phd beserta istri. Juga wakil dari Supervisor Distrik 7 San Francisco, Mr. Tony Hall.

Dengan dukungan penuh dari Indonesian News Channel, hiburan acara Pasar Senggol ke-2 benar-benar mendapat sambutan sangat meriah. Tidak hanya lawakan Lenong Gudel yang membuat orang teringat-ingat akan Dorce Gamalama & Srimulat, tapi juga acara Indonesian Idol yang membuat banyak penonton sekaligus supporter begitu histeris plus antusias meramaikan ajang unjuk kebolehan nyanyi orang Indo di Amrik ini.

Menyaksikan atmosfir yang khas Indo di Amerika ini, ada pengunjung yang sempat memincingkan mata dan mencoba mencubit tangannya sendiri seakan tak percaya bahwa suasana khas "tanah air" ini bisa terjadi di San Francisco.

Dan tiba-tiba riuhnya Pasar Senggol terhenti sejenak dengan tangisan bocah di tengah-tengah kerumunan orang. Eh, ternyata ada anak ilang, lepas dari gandengan mamanya. Orang-orang pun maklum dan kembali menyaksikan senggolan maut penari Jaipongan Harsanari, grup tari Sunda asal San Francisco, mengikuti irama gendang.

Dan pengunjungpun pulang dengan perut kenyang, hati senang dan menenteng tas berisi makanan. Para Vendorpun tersenyum puas dan Panitiapun bernapas lega ikut senang …:)

Nantikan Pasar Senggol Jilid 3 ! Untuk info hubungi Vonny Oei di 415-
242-8129 atau e-mail vonny@thinkapril.com.

ICANET = Indonesian, Chinese, American Network berbasis di San
Francisco

ICAA = Indonesian Chinese American Association berbasis di Los
Angeles

2 comments:

PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO said...
This comment has been removed by the author.
PASAR SENGGOL SAN FRANCISCO said...

If you like to see more pictures of Sundanese Dance Performance at Pasar Senggol, you may browse the Harnasari Website at
http://www.harsanari.com/pasar_senggol_II_May8_2004.htm.
Thanks.